“Barata,” Nanda mendekati Barata yang sedang berdiri sendiri di depan pagar Sekolah.
“Ya?” Barata menoleh, menatap Nanda sedikit terkejut dengan kehadiran cowok itu.
“Udah mau dijemput?”
“Belum. Gue belum telpon supir juga,”
“Pulang sama gue mau?”
“Kalo gak kerepotan, ya boleh.”
“Tapi gue kerepotan, nih,”
“Kan tadi lo yang ngajak gue. Gimana sih?” Ujar Barata kesel, tangannya bergerak memukul lengan Nanda. Yang dipukul hanya tersenyum manis. Menggoda Barata itu seru, apa lagi kalau hatinya. “Bercanda.”
Barata mengikuti Nanda berjalan ke arah motor cowok itu terparkir. Masalah sekarang, Nanda hanya mempunyai satu helm. Jika ia pakai, Barata tidak akan memakai helm.
“Helmnya cuma satu, Nan,”
“Iya, tau.”
“Gue gak usah kali ya pake helm?”
“Nanti kecelakaan, gue belum sempat pacaran sama lo.”
Jawaban Nanda membuat Barata bergerak tidak biasa. Jantungnya berdetak cepat. Dengan reflek ia memalingkan wajahnya agar Nanda tidak melihat bagaimana bentuk air mukanya saat ini. Nanda sialan.
“Sebentar, ya?” Barata mengangguk.
Nanda meninggalkan Barata untuk mengambil helm di satu motor hitam yang ia kenal. Itu Motor milik Janu. Setelah mengambil benda pelindung kepala tersebut, ia memberikannya pada Barata.
“Dih! Siapa punya itu? Kok langsung ngambil?”
“Janu punya. Nanti gue bilang aja sama dia. Nih, buru pake,”
Tidak mengidahkan ucapan Nanda, Barata hanya melihat helm itu. Sedikit merasa ragu untuk memakai barang milik orang lain tanpa ijin.
“Lama. Gue pakein, ya?” Nanda meminta ijin terlebih dahulu, kedua matanya menatap Barata.
Barata mengangguk.
Nanda memakaikan helm Janu di kepala Barata. Tidak lupa untuk mengancingkan agar cowok itu tetap selamat.
“Tadi habis putsal, ya?”
“Iya, kok tau?”
“Tadi gue liat sebentar,”
“Kok gak nyapa?”
“Orang gue liatnya Janu, bukan elo,” Barata ketawa.
“Yaaah, sakit hati nih gue, Ta.”
“Dih, apaan sih!”
“Elus dada gue dong, nyeri dada gue,”
“Gak jelas lo dugong!”
Nanda tertawa, tangannya bergerak menarik hidung Barata dengan gemas. Barata yang digituin hanya bisa menahan senyumnya, “Ayok, pulang.”