I Love You
Nanda menekan tombol bel rumah Barata. Matanya beralih ke garasi kekasihnya itu. tidak ada mobil seperti yang ia lihat kemarin saat mengantar Barata. Mungkin mereka sedang keluar rumah. Sebelum Nanda mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Barata, pintu terbuka. Menampilkan tampak Barata yang terlihat lelah.
“Kenapa?” Pertanyaan pertama Barata selama satu hari ini. Mata sendunya menatap Nanda.
“Kamu kenapa?” Tanya balik Nanda. Sedikit kaget melihat penampilan Barata.
“Aku kenapa?”
Nanda menggapai satu tangan Barata, memasuki rumah itu. Kepalanya bergerak mencari keberadaan manusia di dalam rumah selain cowok yang ada di depannya ini.
“Mama sama Papa kamu mana?”
“Pergi, gak tau kemana.”
“Kapan perginya?”
“Gak tau. Kamu ngapain kesini?”
Bukannya menjawab Barata, Nanda menarik Barata memasuki rumah itu lebih dalam, “Kamar kamu dimana?” Barata menunjuk kamarnya. Nanda membawa Barata memasuki kamar berpintu hitam itu. Sampai di dalam, Nanda menyuruh Barata untuk duduk di kursi belajarnya.
“Kamu kenapa?” Nanda meletakkan tangannya di atas meja, menurunkan sedikit badannya. Menatap kedua manik gelap Barata secara bergantian.
“Aku emang kenapa?”
“Bawah mata kamu item, muka kamu keliatan capek. Kamu habis ngapain?”
“Belajar.”
Satu kata sebagai jawaban Barata menguatkan dugaan Nanda. Jika Barata seperti ini sudah pasti tidak jauh dari 'belajar'
“Semalam aku suruh tidur, kamu gak tidur?” Barata menggeleng.
Nanda mengelus leher Barata, “Pusing gak?”
“Sedikit,”
“Udah makan”
“Udah, makan mie.”
“Pop mie maksud kamu?” Barata mengangguk, melihat tiga bungkus pop mie di atas meja belajarnya.
Nanda menghela nafas, “Ayok tidur,”
“Nanda,”
“Kenapa?”
“Thank you,”
“You're trying your best, dan sekarang waktunya kamu istirahat. Ayok tidur, aku peluk kamu.”
Nanda membawa Barata ke tempat tidur besar dengan sprai bergambar beruang lucu. Membaringkan Barata dengan hati-hati. Selanjutnya ia ikut baring di sebelah Barata. Tangannya menjadi tumpuan kepala Barata, satu tangannya memeluk pinggang ramping cowok itu.
“Tidur, jangan mikirin yang lain. Olim kamu besok udah pasti lancar karna kamu udah usaha. Aku tetap di sini sampai kamu tidur nyenyak.”
Barata mendengar ucapan Nanda dalam diam. Ia menghela nafas lega. Pikiran buruk selama semalam ini hilang tanpa tersisa. Nanda menolongnya.
“I Love You.”